Welcome...

um.. saya membuat blog ini untuk share pengetahuan yang saya petik dari internet dan buku, semoga bermanfaat bagi anda ^^

Kamis, 14 Juli 2011

Sejarah Candi Borobudur

Sejarah mencatat Borobudur adalah candi terbesar yang pernah dibangun untuk penghormatan terhadap sang Budha. Bayangkan saja bangunannya mencapai 14.000m persegi dengan ketinggian hingga 35,29m. Sebuah prasasti Cri Kahuluan yang berasal dari abad IX (824 Masehi) yang diteliti oleh Prof Dr J.G. Casparis, mengungkap silsilah tiga Wangsa Syailendra yang berturut-turut berkuasa pada masa itu, yakni Raja Indra, Putranya Samaratungga. Kemudian, putrinya yang bernama Samaratungga Pramodawardhani.

Pada masa Raja Samaratungga inilah mulainya dibangun candi yang bernama: Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti timbunan tanah, bukit atau tingkat-tingkat bangunan yang diidentikan dengan sebutan vihara kamulan Bhumisambharabudhara, yang mempunyai arti sebuah vihara nenek moyang dan Dinasti Syailendra di daerah perbukitan.

Letak candi ini memang diatas perbukitan yang terletak di Desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh yang membujur dari arah timur ke barat. Sementara di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbau, serta disebelah barat ada Gunumg Sindoro dan Gunung Sumbing.

Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. 

Seperti umumnya bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas. Bangunan kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi dengan hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang bermakna sebuah tingkatan kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu, materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu yang tak lagi terikat hawa nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.




Candi Borobudur merupakan bangunan suci berbukit sebagai peninggalan sejarah agama Buddha mazhab Mahayana. Dari prasasti tahun 842 Casparis menyimpulkan bahwa nama lengkap monumen sejarah itu adalah Bhumisambharabhuddhara yang berarti "Gunung himpunan kebajikan sepuluh tingkatan Bodhisattva". Dengan arsiteknya Gunadharma.

Tidak kurang dari 500 buah buku ditulis oleh para ahli Indonesia maupun mancanegara mengenai Borobudur, tetapi belum ada kesamaan pendapat, diantara para sarjana dan ahli arkeolog itu. Candi Borobudur didirikan tahun berapa, oleh siapa, berapa lama penggunaan bangunan bukit suci bagi agama Buddha dan kapan menghilang atau dengan sengaja dikubur ataukah ada sebab lain. Semua pertanyaan ini masih terus diteliti untuk memperoleh jawaban yang pasti dengan dukungan melalui bukti-bukti sejarah.

Candi Borobudur terletak di pusat jantung pulau Jawa. Borobudur termasuk salah satu candi peninggalan yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah, letaknya di Kabupaten Magelang (Kedu) Km.41dari Yogjakarta kearah Utara melalui jalan raya yang menuju Magelang.

Borobudur sebuah candi menjulang tinggi dan bersandar pada sebuah bukit menoreh yang membujur dari arah Timur ke Barat, didampingi gunung-gunung membentang seperti disebelah Timur terdapat gunung Merbabu dan Merapi, sebelah Barat terdapat gunung Sumbing serta gunung Sindoro dan sebelah Barat Laut terhampar bukit Menoreh, di sebelah Utara (lokasi Magelang) yang dikelilingi oleh gunung Telomoyo dan Unggaran, ini membuktikan lambang kebulatan tekad dalam menyembah Ing Gusti (surat dari Dr. Beda Scramm kepada Mamoque).

Pemilihan lokasi presisi yang esak adalah berkat berhasilnya rasa penyatuan diri logika penalaran dengan alam semesta. Pendekatan epigrafi di ilhami dari sekian puluh prasasti yang ada, namun pihak ahli ngotot dalam mencari benang merah untuk mendapatkan jawaban tentang apa, siapa,mengapa,bilamana dan bagaimana Borobudur muncul dibumi ini kembali.

Candi Borobudur yang dibangun sekitar abad ke 8, diperkirakan para ahli dari penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa Borobudur dibangun lebih dahulu dari candi Kalasan, sedangkan candi Mendut didirikan lebih dahulu dari candi Borobudur pada tahun 824 oleh Raja Indra.

Salah seorang pengganti Raja Indra ialah Samarotungga yang merampungkan bangunan suci candi Borobudur pada tahun 824. Samarotungga digantikan oleh Pramodawardhani bergelar Cri Kahulunan yang nikah dengan keluarga Sanjaya yaitu Rakai Pikatan, pengganti Rakai Garung. Pramowardhani mendirikan candi Plaosan. Menurut J.G. Casparis berdasarkan prasasti Cri Kahulunnan tahun 842, di dalam prasasti itu disebutkan terdapat kuil bernama Bhumisambhara ,menurutnya masih terdapat sebuah kata 'gunung' dibelakang nya, sehingga nama seluruhnyaBhumisambharabuddhara. Dari kata inilah akhirnya menjadi nama Borobudur.

J.G. Casparis telah menemukan dalam dua prasasti Syailendra, di Plaosan dan Klurak. Salah satunya prasasti Nalanda dari sekitar tahun 850 yang menyebutkan bahwa seorang Maharaja Balaputradewa, penguasa Svarnadvipa telah memohon bantuan Raja Dewapala dari Magadha untuk membangun sebuah asrama. Pada abad ke 7 nama Syailendra pertama kali muncul dalam prasasti yang diketemukan di desa Sojomerto,dekat pekalongan (Jawa Tengah).

1 komentar:

  1. Thanks lot, This site is open to anyone. come to anytimes if you have free times and watch some informs. :)

    Nony

    BalasHapus